Terkait Tercemarnya Selat/Laut Lalang -Bunsur Akibat dari Tumpahnya Minyak Mentah dari Perusahaan PT. EMP, Kadis DLH Siak : Pemberian Sangsi Adalah Kewenangan Pusat
SIAK- Terkait adanya tumpahan minyak di lepas pantai Selat/laut Lalang Kampung lalang-Bunsur Kecamatan Sungai Apit yang berserakan, sangat dikeluhkan oleh masyarakat khususnya oleh para nelayan beberapa Kampung, tentunya banyak pihak yang terdampak sangat dirugikan dengan adanya kejadian tumpahnya minyak tersebut
Dari pemberitaan sebelumnya bahwa tumpahan minyak berasal dari areal operasi PT. Energi Mega Persada Tbk (PT.EMP) yang ada di lepas pantai selat lalang dengan anak Perusahaannya PT. Imbang Tata Alam sebagai operator penanggungjawab pekerjaan
Kemudian pada hari Rabu (10/05/2023) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Siak Langsung turun ke lokasi untuk mengambil sample air dan monitoring dampak yang di timbulkan akibat tumpahan minyak tersebut.
Terjadinya tumpahan minyak tersebut, juga dibenarkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Siak Wan Fajri Kepada reportase24.com Melalui pesan WhatsApp pribadinya, Kamis (11/5/2023)
Dikatakan oleh Kadis DLH Kabupaten Siak " Tim dari DLH sudah kelokasi diantaranya Kabid AMDAL dan Kepala Seksi DLH Kabupaten Siak untuk melihat terjadinya tumpahan minyak tersebut.”terang Wan Fajri.
Lanjut wan Fajri Kami hanya cross cek saja, kalau terkait yang memberikan sangsi itu dari pusat sebab izin perusahaannya di pusat dan DLH Kabupaten Siak hanya melaporkan saja nanti “ujar Wan Fajri."
Adapun akibat dari tumpahan minyak mentah yang berserakan tersebut akan mengakibatkan rusaknya lingkungan Selat /laut lalang-bunsur. Selain itu, tentu juga akan menimbulkan banyaknya kerugian bagi warga yang tinggal di pesisir Selat khususnya bagi para nelayan. Bahkan efek yang dapat ditimbulkan sudah pasti merusak ekosistem yang ada di dalam selat tersebut baik biota ikan maupun mangrove.
Pasalnya masyarakat dan nelayan beberapa hari setelah berserakannya tumpahan minyak tersebut mengaku kepada awak media ini sudah sangat susah mendapatkan ikan lagi, tentu akan mematikan perekonomian mereka, karena mereka menggantungkan hidup sebagai mata pencaharian utamanya adalah disektor perikanan tangkap.
Masyarakat sangat berharap sekali, pihak perusahaan juga harus memikirkan solusi terbaik bagi nelayan terdampak dan pihak lainnya yang terdampak akibat dari peristiwa tumpahnya minyak tersebut (red)
Tidak ada komentar