Breaking News

Elidanetti, S.H., M.H., CPLC : Niat Baik Yang Berujung Jeruji Besi

Kuasa Hukum Keempat terduga pelaku Elidanetti, S.H., M.H., CPLC 

DUMAI - Empat orang warga Kelurahan Batu Teritip Kecamatan Sungai Sembilan Kotamadya Dumai ini sungguh sangat diluar dugaan. Bagaimana tidak, niat baik keempat orang warga Kelurahan Batu Teritip ini hanya untuk menolong mengantarkan sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang diduga sengaja ditelantarkan di daerah jalur yang tidak sah, Dimana para Pekerja Migran Indonesia tersebut diduga diselundupkan lewat jalur kawasan Santa Hulu Kelurahan Batu Teritip Kecamatan Sungai Sembilan. 

Media ini pada Senin sore (28/8/23) berkesempatan mewawancarai warga setempat secara langsung. Disini, cerita dan kronologis versi warga kami dapatkan. Berikut penuturan warga berinisial PT kepada media ini. 

"Yang kami ketahui itu, kemarin ada sekitar 20 orang lebih itu datang dari pinggiran Sungai dengan kondisi basah, habis semuanya basah dan berlumpur. Itu mereka berjalan kaki pak, pada saat itu kami pas ada di pos ronda patroli di kampung kami. Karena kami melihat ada orang yang datang beramai-ramai itu kan kami tanya, dengan kecurigaan kami tak tahu entah siapa, dan entah bawa barang apa. Lalu kami tanyakan, kami suruh duduk dulu. Kemudian kami tanya, kalian dari mana?. Jawab mereka, "kami dari Malaysia" jawab pada orang-orang tersebut,"jelas PT menceritakan.

Kemudian, "Jadi kami bertanya, ini kalian mau kemana?. Ya kami mau pulang ke kampung, kata mereka pak. Dimana kampung kalian?, Mereka menjawab dari daerah yang berbeda, ada yang dari Jawa. Barat, Jawa Tengah, Medan dan Aceh. Jadi bagaimana kalian kok bisa sampai disini, mereka menjelaskan pokoknya kami sampai di sana lalu kami diturunkan disini. Itu keterangannya pak, jadi kami bilang, siapa yang menurunkan kalian disini, pokoknya kami naik kesana, ada yang menaikan kami dari Malaysia. Kami bertanya lagi, kalian pernah nggak sampai disini ?, Mereka jawab Ndak pernah. Kalian tahu nggak ke Kota jauh dari sini. Menjawab, kami nggak tahu, namun yang kamu tahu 15 menit pak menuju Kota. Namun sementara dari trans 100 Santa Hulu ke Kota Dumai malam waktu dua jam,"jelas PT kembali.

Setelah mendengar penjelasan para orang-orang yang diduga para pekerja imigran tersebut, meminta tolong kepada warga untuk diantarkan ke Kota Dumai. Dari niat baik ingin membantu para pekerja imigran inilah, hal penangkapan tersebut diduga terjadi.

"Mereka minta tolong sama kami, tolong antarkan kami sampai ke loket, kan begitu. Jadi kami kan kasihan juga sama mereka saat itu. Sebab orang itu dalam keadaan basah pak, baju basah, celana basah berlumpur, ada juga anak kecil bahkan ada juga anak bayi. Jadi kami suruh lah mandi dulu. Kami kasi tempat mandi. Setelah itu, kami dudukan lagi, kalian mau kemana? Mau ke Dumai? Ya udahlah, barulah kami antar. Mereka minta antar ke loket,"pungkasnya.

Kuasa Hukum Keempat terduga pelaku Elidanetti, S.H., M.H., CPLC kepada media ini mengatakan, akan mengupayakan yang terbaik bagi keempat terduga pelaku yang dipersangkakan sebagai pelaku tindak pidana perdagangan orang.

"Kami melihat ada yang aneh dalam kasus ini. Dan mereka hanya berniat baik menolong orang-orang yang diduga para pekerja yang seolah sengaja ditelantarkan di tempat mereka. Mereka sudah berniat baik mengantarkan para pekerja imigran ini, namun mereka malah ditangkap dengan dugaan TPPO. Jadi kami akan melakukan berbagai upaya nantinya,"jelas perempuan yang udah tak diragukan lagi sebagai pengacara tersebut.

Tak hanya itu, Elidanetti yang juga biasa disapa dengan Bunda ini akan melakukan langkah yaitu dengan menghadirkan saksi ahli untuk memperjuangkan nasib 4 warga yang saat ini di tahan di Polres Dumai.

"Dalam hal ini, saya sebagai kuasa hukum menyatakan pasal yang dikenakan kepada empat tersangka atau sopir yang berniat baik tadi itu sangatlah tidak tepat. Yang dikatakan TPPO, dia melakukan perdagangan orang, apakah ada agen yang ditangkap? Apakah mereka tidak tahu kapan orang TKI itu diberangkatkan ke Malaysia? Dan tidak mengenal mereka. Mereka tidak ditampung, mereka dibuang. Karena disitu tidak ada dermaga. Mereka dibuang. Nah itu menjadi pemikiran kita. Dan ada beberapa hal yang menurut kami janggal dengan kasus ini. Maka untuk itulah, Insya Allah akan kita hadirkan nantinya saksi ahli terkait akan hal ini. Agar semua bisa terungkap hal sebenarnya,"imbuhnya.***

Tidak ada komentar

Tag Terpopuler