Breaking News

Tergeletak Kaku, Warga Asal Sungai Tengah Tewas di Jalan Perkebunan Sawit Kampung Temusai

Warga yang saat ini tinggal di Kecamatan Pusako dengan alamat KTP di Sungai Tengah bernama Darwis, saat ditemukan tergeletak sudah tak bernyawa di Kampung Temusai (28/08/2023)


SIAK - Warga Bungaraya heboh dengan ditemukannya Sesosok mayat laki-laki atas nama Darwis, sesuai KTP beralamat di RT 01 RW 01, Kampung Sungai Tengah, Kecamatan Sabak Auh, (saat ini sudah tinggal di Kecamatan Pusako), yang tergeletak di pinggir jalan perkebunan sawit tepatnya di dekat Jembatan Besi RT 02 RW 05, Dusun Teluk Musahab, Kampung Temusai, Kecamatan Bungaraya, Kabupaten Siak, Riau, Senin pagi (28/08/2023). 

David, Salah seorang pekerja di PT. Teguh Karsa Wahana Lestari (TKWL) orang yang pertama kali melihat korban merasa kaget setelah dilihatnya sesosok mayat laki-laki yang tergeletak di pinggir jalan perkebunan sawit dekat Jembatan Besi. Lalu ia menghampiri korban, ternyata setelah dilihat korban sudah kaku atau beku dan sudah tak bernyawa, lalu dia meminta tolong kepada masyarakat yang ada di sekitar situ untuk membantunya. 

" Setelah saya lihat, ternyata bapak itu sudah kaku dan tak bernyawa, lalu saya minta tolong kepada warga yang ada di sekitar sini sambil saya berteriak minta tolong, dan tak lama kemudian berdatangan warga disini dan saya mencoba menghubungi Humas PT. TKWL untuk memberitahu hal ini. Tak lama kemudian, pihak keluarga korban juga berdatangan ke TKP , " ungkap David Pratama, saksi pertama yang melihat korban kepada awak media, Senin (28/08/2023). 

Menurut David, dirinya tidak begitu kenal dengan korban, namun dirinya pernah melihat dan mendengar bahwa korban adalah salah satu pekerja di kebun sawit milik bapak Haji Alwi yang tak jauh dari posko tempat dirinya bekerja. 

" Saya tidak kenal dengan korban, namun informasinya beliau pekerja di kebun sawit milik pak Haji Alwi, dan diduga korban jatuh dari tadi malam, karena terlihat sepeda motornya dan bekas ban motor juga tidak ada satupun, karena terkena hujan tadi malam  yang begitu deras, " ungkapnya. 

 Sementara itu, Susi, salah satu rekan kerja korban juga mengaku bahwa, korban pada hari Minggu sore (27/08/2023) sekitar pukul 17.00 WIB juga ikut memuat tandan sawit di mobil dan terlihat baik- baik saja, namun ada keluhan bahwa dirinya sering sesak nafas. 

" Kemarin jam lima sore waktu di kebun, pak Darwis juga ikut muat tanda sawit ke atas mobil, namun beliau juga pernah mengeluhkan bahwa sering sesak nafas. Selanjutnya, setelah itu kami pulang dan tak tahu kalau pak Darwis masih di kebun dan meninggal di perjalanan arah pulang, " ungkapnya. 

Pantauan awak media di lapangan, terlihat korban kaku dan pucat di sebelah sepeda motor Revo nomer Polisi BM 2675 NN . Selang beberapa menit kemudian, Kapolsek Bungaraya AKP Selamat beserta Kanit Intel dan Kanit Reskrimum serta Bhabinkamtibmas Bungaraya datang ke TKP melakukan pengecekan dan meminta  keterangan dari beberapa saksi yang melihat korban. 

" Kita melakukan pemeriksaan kepada Korban dan TKP nya, di temukan  ada tas yang didalamnya ada tempat nasi, dompet, KTP, uang, rokok, golok serta obat Promag. Untuk saat ini korban kita bawa ke Puskesmas Bungaraya untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, " ungkap Kapolres Siak AKBP Asep Sujarwadi melalui Kapolsek Bungaraya AKP Selamat. 

Ketika ditanya, ada enggak dugaan adanya kekerasan pada tubuh korban? Kapolsek menjawab, secara kasat mata tidak ada benturan benda keras ke dalam tubuh korban dan berdasarkan info dari keluarga korban dan rekan kerja korban, memang korban sering mengeluh sesak nafas dan sakit dada.

" Kelihatannya tidak ada kekerasan atau benturan benda keras kepada korban, cuman ada sedikit bekas tetesan air mata yang diduga dia meninggal karena sakit. Selain itu, berdasarkan info dari keluarga korban dan rekan kerja korban, memang korban sering mengeluh sesak nafas dan sakit dada sebelah kiri, dan  kemungkinan korban mengalami gangguan jantung. Dan ini tadi dapat informasi hasil visum dari pihak rumah sakit, bahwa ditubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, " pungkasnya ( Mg)

Tidak ada komentar

Tag Terpopuler