Breaking News

Koalisi LSM Desak Sudin SDA Jaktim Bongkar Saluran Malaka Baru


JAKARTA - Diduga tidak sesuai spesifikasi proyek pekerjaan Saluran Malaka Baru menuju Kanal Banjir Timur (KBT) Pondok Kopi, Durensawit. Sehingga Koalisi LSM minta segera dibongkar kembali.


Kasudin Sumber Daya Air (SDA) Kota Adminstrasi Jakarta Timur, Wawan Kurniawan bersama jajaranya dimita segera bongkar kembali proyok saluran Malaka Baru yang diduga tidak sesuai spek.


Desakan tersebut muncul dari gabungan LSM. Jakarta yang dimotori Sariman, dari LSM. Berkibar Jakarta.


Kami akan segera melaporkan proyek saluran tersebut ke Kejaksaan Negeri Jakarta Timur dan meminta Kasudin SDA Jakarta Timur Wawan Kurniawan beserta jajarannya untuk membongkar ulang proyek saluran tersebut, ujar Sariman kepada wartawan di kantor Walikota Jakarta Timur. Menurut Sariman, ada indikasi pembangunan saluran tersebut tidak sesuai spesifikasi.


Proyek senilai Rp1,7Miliar ini diduga dikerjakan asal jadi. Kami memperkirakan dan menduga pekerjaan itu tidak sesuai dengan kontrak dan sarat dengan KKN plus. Sariman penggiat anti korupsi dan pemerhati pembangunan yang dari LSM Berkibar, menjelaskan kepada wartawan.


Sementara itu, ketika dikonfirmasi kepada salah satu warga, di lokasi proyek yang mengaku bernama, Suwondo, mengatakan, kepada wartawan ada dugaan pembangunan saluran tersebut tidak menggunakan lantai kerja.


Sebab, katanya, boleh dilihat sewaktu mengerjakan proyek, terkesan tergesa-gesa yang diduga menutupi kekurangan yang terjadi.


Menurut Suwondo, pengawasan pelaksanaan proyek disebut sangat lemah, sehingga para tukang/pekerja tidak mengurug pasir setebal 5 cm. Ditambah lagi tidak semua pasir urug dipasang bantalan parit.”


Para pekerja/tukang bangunan di proyek juga tampak tidak menggunakan alat pelindung (K3) seperti yang dikatakan Suwondo. Informasi Suwondo, warga sekitar, hampir mirip dengan temuan investigasi.


Sariman Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Berani Karena Benar (Berkibar). Menurut Sariman Peroyek yang dikerjakan PT. Bachtiar Marpa Prima itu layak dibongkar kembali.


“Kalau dilihat dari pelaksanaan kerja di lapangan dan untuk menghindari kerugian Keuangan Negara yang bersumber dari APBD DKI proyek tersebut layak dibongkar kembali karena diduga tidak sesuai spesifikasi.


Beton jepit tidak dilaksanakan dan tidak semua pasir urug dipasang bantalan u parit.” Padahal, ungkapnya, dalam spek e katalog, harus dipasang 5 Cm. “Hal ini yang membuat pekerjaan itu tidak maksimal, sehingga ada dugaan kesejahteraan diri sendiri,” jelas Sariman.


Untuk itu, kami akan melaporkan temuan ini ke Kejaksan dan mendesak Kasudin SDA Jakarta Timur beserta jajarannya agar mengungkap ulang kejadian pekerjaan Saluran.


Sementara Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Kota Administrasi Jakarta Timur, Wawan Kurniawan, belum berhasil ditemui wartawan untuk dikonfirmasi terkait proyek kontruksi Malaka Baru menuju KBT melalui pesan singkat WhatsApp Wawan Kurniawan, mengaku masih di Inspektorat (RED)

Tidak ada komentar

Tag Terpopuler